AYAH ADALAH MENTOR


By Pak Syam

Founder Komunitas Ayah Keren

Sering mendengar diksi fatherless country ? Ngeri ya ?

(+) Kok ngeri ?

(-) Iya ngeri. Beneran ngeri. 

(+) Pakai banget nggak ?

(-) Iya pakai banget lah. Karena dalam sudut pandang orang-orang yang mengusung isu fatherless country ini, semua hal negative yang terjadi dalam kehidupan kita bisa dirujukkan akar masalahnya kepada diksi fatherless tersebut.

(+) Maksudnya ?

(-) Misalnya nih, tentang kenapa penumbuhan kedewasaan anak kok pakai mampir dulu di fase ramaja. Harusnya kan dari fase anak-anak ke fase pemuda.

(+) Apa bedanya dengan yang mampir ke fase remaja dulu ?

(-) Mampir ke fase remaja itu indicator bahwa balig-nya si anak tidak berbarengan dengan aqil-nya. Pertumbuhan intelektualnya tidak sebanding dengan gede badannya.

Efeknya di suatu saat dia bisa tampil sebagai jagoan hebat dalam huru-hara sporter sepak bola, tapi tindakannya tidak terukur bahkan kadang bisa anarkhis. Efeknya gak bagus, hotel prodeo bisa jadi tempat indekosnya.

Atau di satu sisi dia tampil sangat berani sebagai jagoan balap liar di jalan raya akan tetapi di sisi lain mitigasinya terhadap kecelakaan sangat rendah. Efeknya bisa fatal kan ? Nyawa jadi taruhan.

(+) Terus apa hubungannya dengan fatherless tadi ?

(-) Ya itu tadi. Semua itu efek dari tidak hadirnya ayah di rumah.

(+) Dan contoh tadi bisa diperluas ke semua problem kita hari ini seperti anak yang terjerumus dalam pergaulan bebas, konsumsi narkoba, para orang tua yang lemah dan mudah menyerah dalam mencari nafkah, para pejabat yang tidak amanah, wakil rakyat yang idealismenya gampang goyah,  pengusaha yang serakah, OKB yang hoby flexing benda-benda yang tampak mewah namun aslinya murah meriah, gitu ?

(-) Bener sekali … pinteeerrr

(+) he he he …pak Syam ini bisa aja. Malu saya jadinya.

(-) Suka gak PeDe itu juga efek dari fatherless lo !

(+) Lah kok efeknya jadi kemana-mana ?

(-) Bukan hanya kemana-mana. Tapi dimana-mana, dari mana-mana, kapan saja, siapa saja dll. Makanya ngeri kan ?

(+) Wah pak Syam ini ternyata hebat juga orangnya. Analisisnya tajem, setajem silet …

(-) Ah kamu ini bisa aja. Malu saya jadinya.

(+) Ha ha ha …korban fatherless juga ternyata pak Syam ini.

(-) Lah baru nyadar saya juga korban.

Sudahlah sekarang kita tinggalkan saja apakah kita ini korban fatherless atas justru pelaku. Gak penting itu. Yang paling utama adalah, dalam posisi kita sebagai ayah hari ini, apa yang harus kita lakukan agar kita menjadi ayah yang bener.

Ayah yang keren, sehingga anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Soal kelak dia akan tumbuh menjadi apa biarlah Allah yang membimbingnya.

Karena kalau kita lihat dalam sejarah, betapa banyak tokoh besar lahir di keluarga dimana sang ayah sudah tidak ada bahkan sejak si anak masih kecil.

Sebut saja Imam Syafii bapak fikih dunia. Apakah beliau berada dalam pendampingan sang ayah dari bayi sampai aqil baligh ? Ternyata tidak. Karena beliau yatim dari kecil to ?

Atau sebut saja tokoh besar masa kini KH Bisri Mustofa ayah dari budayawan KH Mustofa Bisri. Mbah Bisri kita kenal sebagai tokoh besar dalam pergerakan islam di Indonesia, penulis hebat, musfasir dengan Al Ibriz nya, muharik besar dalam tubuh Nahdhotul Ulama, politisi ulung yang membesarkan PPP, singa podium yang menggetarkan berbagai mimbar keislaman maupun keindonesiaan.

Apakah dalam masa tumbuh kembang nya berada dalam asuhan bapaknya secara utuh.Ternyata tidak.

Karena beliau ditinggal mati ayahnya saat berusia 6 tahun. Saat itu beliau bersama ayah, ibu dan adik-adiknya yang masih kecil, (bayangkan beliau anak mbarep) sedang menunaikan ibadah haji.

Yatim dari kecil lalu tumbuh dan berkembang sampai akhirnya meraih takdirnya dengan sangat gemilang. Menjadi tokoh besar Indonesia.

Fatherless…. Halo fatherless…. Fatherless ini sebenarnya makhluk apa sih ?

Coba saya tak menelusuri infonya lebih lanjut, sebenarnya fatherless ini makhluk apa ? Tapi saya ijin minta waktu ya.

Makanya  tobe continue dulu aja ya …

Klaten, 4 Juni 2024

Posting Komentar untuk "AYAH ADALAH MENTOR"