WONG PUSAT
Asis Muslimin, Psikolog
Silih bergantinya siang dan malam bukan semata karena bumi berputar. Tersebab bumi berputar iya, tetapi itu soal teknis. Ada yang lebih ideologis dan filosofis. Bumi berputar agar kita mengenal kerja dan istirahat secara bergiliran. Putaran bumi bukan untuk hal lain, melainkan untuk kepentingan manusia.
Mengapa udara dan air diciptakan tepat ukuran? Karena meski tersedia, tetapi jika tidak tepat takaran tidak berguna bagi paru-paru manusia. Bahkan ia bisa menjelma menjadi musibah. Sepertinya seluruh mata rantai di dunia ini diadakan untuk kepentingan makhluk hidup dengan manusia sebagai pusatnya. Ini adalah mandat yang menggairahkan untuk dikelola dan ditelisik lebih dalam. Maka mari kita lihat logika ini dengan segenap konsekuensinya.
Sebut saja, jika sebuah pemerintahan pusatnya birokrasi, maka betapa besarnya kekuasan mereka. Birokrasi bisa saja membuat momok baru yang bernama UKT yang menggila. Meski mereka mendalilkan hanya untuk mahasiswa baru. Ia bisa dengan mudahnya melahirkan monstrer baru yang bernama penghapusan pertalite di Indonesia, jika mau.
Terus, bagaimana dengan manusia sebagai pusat dalam menjalankan mandat hidup? Hari-hari ini banyak sekali pusat yang ditinggalkan. Pemimpin pusat jika tidak sibuk memimpin, ya dia korupsi. Itulah pusat yang ditinggalkan. Pusat hanya untuk rekreasi tetapi posisi sesungguhnya ada di pinggir. Alih-alih pusat sebagai tempat melayani, ia hanya menjadi tempat rekreasi dan korupsi.
Pasar adalah tempat niaga. Maka jika pedagang memanipulasi timbangan, maka ia kehilangan pusatnya sebagai tempat perdagangan, ia menjadi pusat penipuan. Ayah tempat mengukir generasi pemenang. Maka jika ayah hanya peduli memberi makan tetapi abai kesejahteraan psikologis dan spiritual anaknya, maka alih-alih generasi pemenang yang tercipta justru generasi pecundang yang mewujud ada.
Setiap kita adalah penghuni pusat. Setiap kita menunggu pos jaga masing-masing. Di hari ini banyak sekali pos jaga kosong yang ditinggalkan penjaganya, sehingga banyak pos peran yang tidak terjaga. So, apa kabar pos jagamu sebagai Ayah?
Wallahu A’lam
Klaten, 23 Mei 2024
Posting Komentar untuk " WONG PUSAT"