ANAK-ANAK YANG MENYEJARAH : AWAL MULA SEBUAH PERADABAN - Part 1



Part 1

Oleh Mas Gun


Sebuah lembah yang dinamakan Bakkah.  Tempat yang sunyi. Tak ada satupun kehidupan yang ada di sana. Tak ada tumbuhan yang tumbuh ditempat itu, bahkan rumputpun tak kuasa untuk hidup disana. Sejauh mata memandang terlihat hamparan padang Sahara yang terpampang.Tak ada oase.  Tak ada sumber air. Gersang. Demikian gambaran lembah Bakkah.


Sekira 2000 tahun sebelum Masehi, Bakkah kedatangan tamu-tamu yang tak  biasa. 

Ada dua orang berkendara seekor unta, mulai memasuki Bakkah. Sesampai ditengah lembah disisinya ada gundukan batu yang seakan tersusun sebelumnya. Keduanya turun dari kendaraan itu. Nampak lelah menggelayut di wajah-wajah itu.

Ternyata mereka telah menempuh jarak ribuan kilo dari tempat asalnya (1.250 km). Mereka berasal dari negeri Kan'an.


Setelah keduanya turun melepas lelah. Ternyata mereka dua orang sejoli yang telah dikaruniai seorang putra yang masih bayi. Sang anak masih asyik Masyuk di gendongan sang ibu yang sedari awal tetap diam mengikut "titah" sang suami.


Sang ibu itu masih diam, hingga sebuah peristiwa kemudian terjadi diluar nalar pikiran manusia biasa.


Sang suami yang juga ayah dari anaknya semata wayang, bangkit dari duduknya dan kemudian mulai melangkah pergi.

Kuat dugaan sang istri, suaminya melangkah pergi untuk meninggalkan mereka berdua.

Ternyata benar. Sang suami terus melangkah dan mulai menjauh dari tempat mereka berada.


Fitrah naluri seorang istri menyeruak ke permukaan. Lisan mulai berucap dan memanggil sang suami.

"Suamiku kenapa kami ditinggal di sini?"

Hening. Tak ada jawaban. Hanya semilir angin dan deru Sahara yang terdengar. Sang suami terus melangkah menjauh.

Sang istri kembali bertanya,

"Suamiku kenapa kami ditinggal di sini?"

Tetap tak ada jawaban. 


Sampai kesekian kali sang istri terus memanggil suaminya, tetap tak ada jawaban. 

Akhirnya sang istri mengganti pertanyaan nya,

"Apakah ini perintah Allah?"


Demi mendengar pertanyaan itu. Suaminya berhenti. Iapun menoleh dan berkata,

"Benar. Ini adalah perintah Allah."


Selesai berkata demikian sang suami kemudian bergegas melangkah pergi. Iapun tidak menoleh lagi dan terus melangkah. Meninggalkan pasangan hidupnya dan sang buah hati di lembah Bakkah. 

 ...

Bisa kita bayangkan jika ini adalah pasangan keluarga saat ini. Saat semua teknologi digital sudah sedemikian ramainya masuk ke ruang-ruang dan sudut-sudut pribadi kehidupan kita.


Apa komentar para netizen dengan fenomena kisah ini?


Apa komentar para emak saat mendengar berita ini?


Apa komentar para ibu muda yang sedang hamil dan memasuki masa persalinan nanya?


Apa komentar para ibu yang tengah menyusui sang buah hati?


Apa komentar para pengasuh HAM dan getol menyuarakan emansipasi wanita?


Silahkan...bisa ditulis dikolom komentar.

...

(bersambung)

Posting Komentar untuk "ANAK-ANAK YANG MENYEJARAH : AWAL MULA SEBUAH PERADABAN - Part 1"