AYAH DAN UANG BAGIAN 1

 


By Pak Syam

Founder Komunitas Ayah Keren

Mana lebih penting pelajaran fisika apa pelajaran menjadi ayah ?

Sama pentingnya lah.

Mengerti fisika dan memahami keayahan, bagi seorang ayah tentu sama pentingnya.

Bedanya kalau untuk ilmu fisika, kita tidak harus sampai mendetail (kecuali linear dengan profesi kita). Tapi kalau ilmu keayahan setiap ayah mesti mendalami, apapun profesi kita hari ini.

Oke lah fisika dan parenting sama-sama penting.

Berapa tahun kita belajar fisika ?

Umumnya enam tahun lah ya. Sejak SMP sampai SMA.

Terus berapa tahun waktu yang secara khusus kita alokasikan untuk belajar tentang keayahan ?

Paling nol tahun. 

Berapa bulan ?

Paling nol bulan.

Berapa pekan ?

Paling nol pekan.

Berapa hari ?

Paling nol hari.

Berapa jam ?

Paling 15 - 20 jam.

Kenapa saya menduga nol ? Karena umumnya para ayah belum pernah mengalokasikan waktu khusus untuk belajar parenting.

Paling cuma ikut beberapa seminar parenting saja, itupun durasi jamlatnya total 15 - 20 jam.

Kenapa durasi belajar keayahan begitu pendek ?

Karena ilmu parenting khususnya fatherhood (keayahan) tidak gampang untuk bisa dinikmati. Bikin gak betah berlama-lama, pokoknya

Alih-alih seperti minuman beras kencur manis yang bisa kita nikmati, dia malah mirip temu lawak pahit. Dua-duanya menyehatkan sih, tapi memang pahit dan manis itu dua rasa yang susah di kompromi. Kontras bedanya.

Atau dalam ilustrasi kawan-kawan kepanduan, sampai saat ini, mendalami keayahan itu tak ubahnya kegiatan Mukhoyam di Mojosemi. Beda kan dengan suasananya kemah ceria di Nglimut  

Ya langit dan bumi lah bedanya.

Makanya dibeberapa acara yang bertemakan anak, para ayah selalu menjadi kaum minoritas. Di acara-acara seperti itu para lelaki yang sebenarnya secara fitrah adalah qowwuna 'alan nisa mendadak sepakat untuk tiarap berjama'ah. Dengan suka rela mereka menyerahkan urusannya kepada para istri.

Umumnya sih begitu, tentu saya tidak dalam posisi menuduh bahwa semua ayah bersikap begitu lo ya.

Tapi maaf beribu maaf sebelumnya, dari pengalaman saya dalam mengampu beberapa kegiatan berbasis parenting, ayah yang tiarap itu nyata adanya.

Sekarang gimana caranya supaya parenting naik pamornya dan para ayah segera bangun dari tiarap ?

Mungkin sudah saatnya kita kompromi dengan keadaan. Sekarang kalau ada tamu sajikan saja beras kencur manis dan untuk sementara temu lawak umpetin dulu.

Atau kalau kita bikin kegiatan mukhoyam bikin saja model kemah ceria yang di hutan pinus Nglimut.

Terus agendanya yang ringan-ringan saja, misalnya gimana cara gampang bikin api dari kayu2 kering, atau mencari air di pucuk2 perdu.

Untuk sementara lupakan perang-perangan di Gunung Lawu atau long march muteri Gunung Ungaran

Maka mulai sekarang skills 'memanipulasi' kegiatan harus kita upgrade.

Dalam urusan keayahan, salah satunya dengan cara mengaitkan tema keayahan dengan Uang.

Uang ?

Iya uang alias duit.

Misalnya  "Tiga Langkah Mengupgrade Diri Menjadi Ayah Yang Dikejar-kejar Uang."

Capek dong lari-larian terus ?

Ya capek lah. Tapi masih lebih capek, menjadi ayah yang mengejar-ngejar uang kok.

Kayak setiap Ramadhan kita mengejar-ngejar ZISWAF. Capek lo itu.

Beda lo sama dikejar-kejar oleh ZISWAF. Kita duduk santai sambil tilawah tiba-tiba transferan masuk, Ting ...3 juta.

Atau taruhlah dikejar uang dan mengejar uang itu sama-sama capek bagi ayah. Tapi capeknya pasti beda dong. Iya kan ?

Yang satu capek tapi capeknya tetap dengan senyum ceria. Yang satunya bisa jadi capeknya sambil mrengut. Iya kan ?

Satunya capek tapi sambil minum jus alpokat. Sedangkan satunya juga capek tapi pas mau minum eh ...adanya cuma sisa teh tadi pagi.

Satunya capek tapi sambil menyerahkan donatur utk anak yatim, pembangunan masjid, perbaikan jalan dll. Satunya capek sambil terus membayangkan kapan ya bisa berdonasi kayak gitu ?

Itulah enaknya menjadi ayah yang dikejar-kejar uang. Bukan ayah yang mengejar uang. Kira-kira begitulah 'manipulasi' temanya.

Menjadi Ayah Magnet Rezeki. Bisakah ? Ya bisa lah.

Mungkin suatu hari kelak kita akan menetapkan definisi ayah keren itu shalih dan kaya.

...to be continue ...

Posting Komentar untuk "AYAH DAN UANG BAGIAN 1"