RAMADHAN, AYAH DAN SOKOGURU DUNIA (bag. 4)



By Pak Syam

Coba sekarang kita tengok masa lalu. Sampai di titik usia kita yang sekarang, tentu sudah belasan bahkan berpuluh kali Ramadhan datang. Ini artinya sudah berpuluh kali pula Ramadhan  mentarbiyah kita. 

Nah pertanyaannya sudah seberapa matang kira-kira spiritual, intelektual, emosional dan fisik kita. Lalu sudah seberapa Allah memberikan bonus yang sudah dijanjikan tersebut ? Pertanyaan yang wajar karena sudah puluhan kali kita ikut training Ramadhan ya

Sangat mungkin bonus-bonus tersebut belum sepenuhnya kita terima dengan utuh. Terbukti dengan masih bercokolnya problematika di sekitar kita. Baik problem invidu maupun di tataran umat, yang semestinya problem itu tidak terjadi jika kita adalah muttaqin asli. 

Contoh paling telanjang adalah tragedy Palestina. Sebuah tragedy kemanusiaan yang dipertontonkan kepada dunia, namun tak satu negarapun yang membelanya dengan sungguh-sungguh. Juga negara-negara berpenduduk muslim yang setiap tahun melaksanakan training Ramadhan ini.

Ini bukti bahwa gelar kita sebagai muttaqin mungkin KaWe. Sehingga poin Ramadhan kita tak kunjung memenuhi syarat untuk ngambil bonus-bonusnya.

Itu problem kita bersama  …

Meskipun begitu Ramadhan masih bersabar untuk terus mentarbiyah kita. Setiap tahun dia setia datang lagi dan datang lagi. Gak ada capeknya

Setiap tahun itu pula, Ramadhan selalu datang membawakan paket hadiah kiriman dari Allah untuk kita. Setiap hari, siang dan malam utusan Allah berkeliling, keluar masuk kampung untuk membagikan paket itu. Paket berupa ampunan dosa dan limpahan pahala. Ini paket modal dasar dalam meraih gelar muttaqin. 

Kira-kira apa yang ada dalam pikiran kita, jika seharian, sejak pagi sampai petang, kurir paket hanya berseliweran lewat di depan rumah kita sambil teriak teriak paket ...paket... Tapi tidak belok ke rumah kita. Mereka justru mampir ke rumah tetangga kita ?

Ternyata kita, belum benar-benar tertarik dengan paket hadiah yang dikirim sang maha Rahman Rahim ini.

Karena poin muttaqin kita berstatus minimalis, sehingga meski tukang paket sudah wira-wiri di depan rumah kita, atau bahkan sudah mengetuk-ngetuk pintu rumah kita, tapi tidak jadi masuk rumah kita, karena kunci kita tak utuh, sehingga tidak bisa untuk membukanya.

(-) Bagaimana caranya agar paket-paket kiriman itu bisa lancar masuk ke rumah kita ?

(+) Kalau membahas tentang caranya sih gampang, prakteknya yang susah. Caranya dengan memenuhi syarat atau tanda orang bertakwa, maka kita akan bergelar muttaqin.

Apa tanda orang telah bertakwa ? Kebanyakan orang akan mengacu pada lima tanda yang disebutkan ulama klasik berikut ini.

Pertama, orang-orang bertakwa tidak akan bermajlis, mencari teman duduk, berkawan kecuali dengan orang shalih. Kedua, orang-orang bertakwa ketika mendapatkan ujian besar sekalipun jika menyangkut urusan dunia dia akan menganggapnya kecil, atau mudah diselesaikan.

Ketiga, orang-orang bertakwa jika mendapatkan hal terkait urusan agama meskipun kecil, diposisikan sebagai hal besar. Keempat, orang-orang bertakwa tidak pernah mengenyangkan perutnya denngan sesuatu yang haram. 

Kelima, orang-orang bertakwa memiliki prasangka bahwa semua orang islam, mereka sudah selamat akhiratnya, namun sebaliknya dia menganggap dirinya selalu masih berada dalam ancaman api neraka.

Kalau boleh berpesan, saya akan mengatakan bahwa dalam kontek mengusung islam ke level sokogurudunia, memiliki kelima tanda tersebut kita mesti hati-hati. Karena kalau salah mensikapi bisa membuat kita pasif. Karena kelimanya memberi efek ketenangan, sifatnya lembut, adem dan bernuansi sufi. Tanda ketakwaan model ini cocoknya buat para abdullah.

(-) Tanda takwa kok cocok buat para abdullah, maksudnya gimana boskuh ?

(+) Eh situ gak mudeng ya dengan maksud saya ?

(-) Jangan ngeledek, yang nulis kan situ

(+) Terus …

(-) Ya situ lah yang tahu maksudnya

(+) Coba tebak apa maksudnya

(-) Jangan cari gara-gara, mau lari dari tanggung jawab ?

(+) Ya gak mungkin lah, bulan puasa gini jalan aja lemes apa lari lari

Ingat ya materi tarbiyah jaman baheula tentang misi  kita di hadirkan ke dunia ini.  Ada dua misi utama yaitu untuk beribadah kepadaNya baik dalam statusnya sebagai abdullah (hamba Allah) maupun sebagai khalifatullah fil ardhi (wakil Allah di bumi). 

…continued. 

Klaten, 21 Maret 2024

Posting Komentar untuk " RAMADHAN, AYAH DAN SOKOGURU DUNIA (bag. 4)"